Thailand mulai mengalihkan fokus pariwisata ke pasar baru yang lebih menjanjikan, yakni Timur Tengah. Sebelumnya, negeri gajah putih mengandalkan wisatawan China sebagai penyumbang terbesar.
Strategi baru itu dilakukan seiring dengan menurunnya jumlah wisatawan dari China. Selama ini China menjadi pasar terbesar bagi pariwisata Thailand.
Mengutip Pattaya Mail, Rabu (14/5/2025) strategi itu bukan tanpa perhitungan. Merujuk data dari Otoritas Pariwisata Thailand (TAT) pada 2023, wisatawan Timur Tengah, seperti Uni Emirat Arab (UEA), Arab Saudi, Oman, dan Kuwait, menjadi wisatawan yang paling banyak menghabiskan uang selama liburan di Thailand, dengan rata-rata pengeluaran mencapai 88.512 baht (Rp 420 juta) per orang.
Wisatawan dari negara-negara seperti UEA, Arab Saudi, Oman, dan Kuwait tercatat doyan belanja. Wisatawan dari UEA rata-rata menghabiskan hingga 8.834 baht (Rp 42 juta) per hari.
Hingga 22 April 2025, sekitar 162.790 wisatawan Timur Tengah telah mengunjungi Thailand. Bahkan, kedatangan wisatawan asal Arab Saudi meningkat 15,26% dibandingkan tahun sebelumnya. TAT pun menargetkan dapat mendatangkan 1,1 juta wisatawan dari Timur Tengah dan Afrika pada tahun ini, dengan total pendapatan yang diperkirakan mencapai lebih dari 98 miliar baht (Rp 466,5 triliun).
Gubernur TAT, Thapanee Kiatphaibool, mengungkapkan bahwa Thailand akan semakin gencar melakukan promosi untuk pasar Timur Tengah. Salah satu langkah besar adalah kehadiran Thailand di Arabian Travel Market (ATM) 2025 di Dubai.
Di acara tersebut, lebih dari 55 pelaku industri pariwisata Thailand, seperti hotel-hotel mewah, pusat kebugaran, rumah sakit, dan operator tur, akan bekerja sama membangun jaringan dengan pembeli perjalanan internasional, khususnya dari negara-negara GCC.
Paviliun Thailand di ATM 2025 akan menampilkan ‘Identitas Mewah Thailand’, sebuah konsep yang menggabungkan keindahan budaya Thailand dengan pengalaman liburan premium. Konsep itu termasuk wisata kesehatan, kuliner istimewa, dan belanja mewah, hal-hal yang sangat digemari wisatawan dari Timur Tengah.
Selain itu, TAT juga menandatangani kesepakatan dengan Emirates, Etihad, dan Dnata Travel untuk meningkatkan penerbangan langsung ke Thailand, serta mempromosikan berbagai paket wisata yang bisa memikat pasar Timur Tengah.
Setelah ATM 2025, TAT akan melanjutkan kampanye mereka dengan menggelar Amazing Thailand Post ATM Roadshow pada 4-7 Mei di Riyadh, Dammam, dan Doha. Di acara tersebut, TAT akan memperkenalkan berbagai produk wisata khas Thailand, seperti penginapan di Khao Yai, safari Kuiburi, paket kesehatan di Samui, serta destinasi belanja di Bangkok.
TAT juga memproyeksikan bahwa kedatangan wisatawan dari Eropa akan mencapai 7,69 juta orang pada 2025, yang menjadi angka tertinggi dalam delapan tahun terakhir. Sementara itu, kedatangan wisatawan dari Timur Tengah diperkirakan akan mencapai 1,2 juta, meningkat signifikan dari 727.000 pada 2019.
Untuk memudahkan akses, maskapai Etihad akan meluncurkan penerbangan baru ke Krabi pada Oktober dan Chiang Mai pada November.
Adapun, Emirates, yang telah mengoperasikan 49 penerbangan mingguan ke Thailand, terus memperluas layanan premium mereka, termasuk lounge terbesar di luar Dubai di Bandara Suvarnabhumi.
Semua upaya itu merupakan bagian dari strategi besar Thailand untuk meneguhkan posisinya sebagai destinasi wisata unggulan di Asia Tenggara, dengan fokus pada kesehatan, kebugaran, wisata mewah, dan olahraga.