Liburan ramah lingkungan menjadi tren di kalangan wisatawan. Tren ini menjadi langkah penting di tengah ancaman kerusakan alam.
Curah hujan tinggi dalam beberapa waktu terakhir menyebabkan sejumlah wilayah di Indonesia ditimpa bencana banjir hingga tanah longsor. Kondisi ini tidak hanya merugikan masyarakat, tapi juga menunjukkan lemahnya daya dukung lingkungan di tengah tekanan perubahan iklim dan alih fungsi lahan yang masih berlangsung.
Perubahan iklim yang ekstrem bertepatan dengan musim liburan membuat wisatawan mau tidak mau berhadapan dengan kondisi yang kompleks dan tak pasti.
Green Citizen menjelaskan bahwa periode liburan menjadi waktu dengan produksi sampah paling tinggi dalam setahun. Di Amerika Serikat, timbunan sampah selama musim liburan tercatat meningkat hingga 25% lebih banyak dibanding hari-hari biasa.
Fenomena ini menunjukkan peran penting penerapan liburan ramah lingkungan sebagai solusi mengurangi kerusakan alam. Konsep berwisata berkelanjutan diharapkan dapat menekan produksi sampah dan mendorong pelestarian alam, sehingga risiko bencana dapat diminimalkan dalam jangka panjang.
Liburan ramah lingkungan atau eco-friendly holiday merupakan liburan yang bertujuan untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan dengan melakukan praktik perjalanan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
The Long Run mencatat, konsep liburan ramah lingkungan selalu beriringan dengan liburan berkelanjutan. Di mana kedua konsep ini bertujuan untuk memprioritaskan destinasi, masyarakat, dan satwa liar di tempat-tempat wisata.
Liburan ramah lingkungan biasanya memberikan dampak positif di bidang sosial budaya, mempromosikan UMKM, dan menggerakkan ekonomi lokal masyarakat setempat.
Di tengah kondisi alam yang semakin tertekan akibat kerusakan lingkungan dan krisis iklim, penerapan liburan ramah lingkungan menjadi semakin penting. Pola pariwisata massal yang tidak terkelola dengan baik kerap meninggalkan jejak negatif, mulai dari timbunan sampah, pencemaran, hingga rusaknya ekosistem lokal.
Liburan ramah lingkungan cenderung memberikan pengalaman yang lebih bermakna bagi wisatawan dengan adanya interaksi nyata dengan alam dan budaya lokal. Wisatawan tidak hanya datang untuk menikmati destinasi, tetapi juga belajar memahami kearifan lokal, tradisi masyarakat setempat, serta kondisi lingkungan yang ada. Interaksi ini dapat mendorong kesadaran bahwa alam bukan sekadar objek wisata, melainkan ruang hidup yang harus dijaga.
Selain itu, konsep eco-friendly holiday juga memiliki dampak positif bagi upaya konservasi. Praktik wisata berkelanjutan mendorong pelestarian sumber daya alam, mendukung kegiatan perlindungan lingkungan, serta meningkatkan apresiasi dan penghormatan terhadap budaya lokal.
Dengan terlibat langsung dalam aktivitas yang bertanggung jawab, wisatawan ikut berkontribusi dalam mengurangi tekanan terhadap alam yang kini semakin rentan akibat kerusakan yang masif.
Merujuk tips dari situs eco bnb, Senin (22/12/2025), berikut tips liburan ramah lingkungan dan berkelanjutan yang bisa diterapkan traveler:
Saat liburan, akomodasi menjadi hal terpenting yang perlu disiapkan. Untuk menerapkan konsep liburan berkelanjutan memilih akomodasi ramah lingkungan menjadi langkah yang tepat. Wisatawan diimbau untuk mencari hotel atau penginapan yang memiliki sertifikat berkelanjutan.
Wisatawan bisa mencari tahu informasi terkait hotel dari media sosial atau website resmi hotel sebelum melakukan pemesanan. Hotel atau penginapan yang menerapkan konsep eco-friendly biasanya menggunakan energi terbarukan, mengurangi konsumsi air, dan melakukan daur ulang. Banyak juga hotel yang berkolaborasi dengan komunitas lokal dan menawarkan pengalaman lebih otentik.
Mengurangi emisi saat bepergian menjadi hal yang semakin penting di tengah meningkatnya tekanan terhadap lingkungan dan krisis iklim. Aktivitas perjalanan, khususnya saat musim liburan, ikut menyumbang emisi karbon dalam jumlah besar, terutama dari penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil. Oleh karena itu, wisatawan didorong untuk lebih bijak dalam memilih moda transportasi selama berlibur.
Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan transportasi berkelanjutan yang lebih ramah lingkungan. Pilihan seperti kereta cepat untuk perjalanan jarak jauh dinilai lebih efisien dalam menekan emisi dibandingkan kendaraan pribadi. Sementara itu, penggunaan mobil listrik atau sepeda dapat menjadi alternatif yang lebih bersih untuk mobilitas di dalam kota atau kawasan wisata.
Perjalanan berkelanjutan juga menyangkut upaya membatasi limbah dan menekan timbunan sampah. Salah satu langkah sederhana yang dapat dilakukan wisatawan adalah beralih ke penggunaan dokumen digital, sehingga ketergantungan pada kertas dan plastik dapat dikurangi.
Pemanfaatan tiket elektronik, reservasi hotel digital, hingga boarding pass yang tersimpan di ponsel menjadi contoh praktik ramah lingkungan yang mudah diterapkan.
Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.
Selain membantu mengurangi dampak terhadap lingkungan, penggunaan solusi digital untuk dokumen perjalanan, peta, dan komunikasi juga membuat aktivitas berwisata menjadi lebih praktis, efisien, dan tertata.
Mengemas barang dengan cerdas ternyata memberikan dampak signifikan untuk lingkungan loh traveler, mengapa bisa terjadi?
Membawa barang lebih sedikit membuat pengemasan barang lebih ringan dan mengurangi bobot berat kendaraan pengangkut. Ternyata hal ini berkontribusi pada penurunan emisi karbon. Sehingga mengemas barang liburan dengan cermat sangat penting.
Wisatawan disarankan membawa barang-barang penting, pakaian serbaguna yang bisa dipakai dalam berbagai situasi, dan menggunakan wadah yang bisa digunakan kembali. Hindari membawa barang yang tidak perlu.
Pakar menyatakan bahwa mendukung komunitas ekonomi lokal merupakan cara liburan yang mendukung keberlanjutan. Wisatawan disarankan untuk lebih sering berbelanja di toko-toko kecil, pasar, hingga pengrajin lokal yang memprioritaskan produk berkelanjutan.
Selain itu, membeli produk lokal juga menjadi sarana melestarikan budaya lokal masyarakat setempat, wisatawan juga turut menghargai produk UMKM lokal di daerah tersebut.
Nah selain produk dan makanan, menggunakan jasa pemandu lokal sebagai tour guide dalam berwisata juga menjadi salah satu langkah untuk lebih mengenal dan menghormati daerah tempat berwisata. Nilai plusnya, wisatawan membantu mendorong ekonomi yang lebih adil dan melindungi sumber daya alam.
Belanja online yang dilakukan secara berlebihan, terutama saat liburan, dapat meningkatkan jejak lingkungan tanpa disadari. Proses pengemasan yang berlapis, penggunaan plastik dan kardus, serta pengiriman barang dalam jarak jauh berkontribusi pada meningkatnya timbunan sampah dan emisi karbon.
Dalam konteks liburan ramah lingkungan, wisatawan disarankan untuk lebih bijak dalam berbelanja dan memilih produk lokal di destinasi wisata tidak hanya mengurangi emisi dari pengiriman, tetapi juga mendukung perekonomian masyarakat setempat.
Mengurangi produksi sampah bisa dilakukan dengan cara mudah dan sederhana. Wisatawan bisa memulai dengan menggunakan produk atau barang yang bisa dipakai kembali secara berulang. Misalnya penggunaan tumbler untuk minum, tas kain untuk berbelanja, hingga peralatan makan dan sedotan yang bisa dipakai kembali.
Liburan ramah lingkungan sangat penting untuk menjaga bumi dan melestarikan alam kita, yuk terapkan liburan berkelanjutan yang ramah lingkungan. Bumi sudah tua, kita harus menjaganya.
Apa Itu Liburan Ramah Lingkungan?
Mengapa Liburan Ramah Lingkungan Penting?
Tips Liburan Ramah Lingkungan untuk Libur Nataru
1. Pilih Akomodasi yang Berkelanjutan
2. Pilih Transportasi yang Ramah Lingkungan
3. Kurangi Produksi Sampah dengan Solusi Digital
4. Packing Barang dengan Cerdas
5. Dukung Ekonomi Lokal
6. Jangan Terlalu Sering Belanja Online
7. Bawa Barang yang Bisa Digunakan Berulang
Perjalanan berkelanjutan juga menyangkut upaya membatasi limbah dan menekan timbunan sampah. Salah satu langkah sederhana yang dapat dilakukan wisatawan adalah beralih ke penggunaan dokumen digital, sehingga ketergantungan pada kertas dan plastik dapat dikurangi.
Pemanfaatan tiket elektronik, reservasi hotel digital, hingga boarding pass yang tersimpan di ponsel menjadi contoh praktik ramah lingkungan yang mudah diterapkan.
Selain membantu mengurangi dampak terhadap lingkungan, penggunaan solusi digital untuk dokumen perjalanan, peta, dan komunikasi juga membuat aktivitas berwisata menjadi lebih praktis, efisien, dan tertata.
Mengemas barang dengan cerdas ternyata memberikan dampak signifikan untuk lingkungan loh traveler, mengapa bisa terjadi?
Membawa barang lebih sedikit membuat pengemasan barang lebih ringan dan mengurangi bobot berat kendaraan pengangkut. Ternyata hal ini berkontribusi pada penurunan emisi karbon. Sehingga mengemas barang liburan dengan cermat sangat penting.
Wisatawan disarankan membawa barang-barang penting, pakaian serbaguna yang bisa dipakai dalam berbagai situasi, dan menggunakan wadah yang bisa digunakan kembali. Hindari membawa barang yang tidak perlu.
Pakar menyatakan bahwa mendukung komunitas ekonomi lokal merupakan cara liburan yang mendukung keberlanjutan. Wisatawan disarankan untuk lebih sering berbelanja di toko-toko kecil, pasar, hingga pengrajin lokal yang memprioritaskan produk berkelanjutan.
Selain itu, membeli produk lokal juga menjadi sarana melestarikan budaya lokal masyarakat setempat, wisatawan juga turut menghargai produk UMKM lokal di daerah tersebut.
Nah selain produk dan makanan, menggunakan jasa pemandu lokal sebagai tour guide dalam berwisata juga menjadi salah satu langkah untuk lebih mengenal dan menghormati daerah tempat berwisata. Nilai plusnya, wisatawan membantu mendorong ekonomi yang lebih adil dan melindungi sumber daya alam.
Belanja online yang dilakukan secara berlebihan, terutama saat liburan, dapat meningkatkan jejak lingkungan tanpa disadari. Proses pengemasan yang berlapis, penggunaan plastik dan kardus, serta pengiriman barang dalam jarak jauh berkontribusi pada meningkatnya timbunan sampah dan emisi karbon.
Dalam konteks liburan ramah lingkungan, wisatawan disarankan untuk lebih bijak dalam berbelanja dan memilih produk lokal di destinasi wisata tidak hanya mengurangi emisi dari pengiriman, tetapi juga mendukung perekonomian masyarakat setempat.
Mengurangi produksi sampah bisa dilakukan dengan cara mudah dan sederhana. Wisatawan bisa memulai dengan menggunakan produk atau barang yang bisa dipakai kembali secara berulang. Misalnya penggunaan tumbler untuk minum, tas kain untuk berbelanja, hingga peralatan makan dan sedotan yang bisa dipakai kembali.
Liburan ramah lingkungan sangat penting untuk menjaga bumi dan melestarikan alam kita, yuk terapkan liburan berkelanjutan yang ramah lingkungan. Bumi sudah tua, kita harus menjaganya.
