Trump Kecam Penembakan 20-an Turis di Kashmir

Posted on

Sebanyak 26 orang turis, sebelumnya diberitakan 24 orang, di Khasmir tewas setelah ditembaki oleh orang-orang bersenjata. Presiden Amerika Serikat (AS) DOnald Trump mengutuk tindakan itu.

Mengutip BBC, Rabu (23/4/2025), serangan tersebut terjadi di Pahalgam, sebuah kota yang indah di Himalaya yang sering digambarkan sebagai “Swiss-nya India”.

Menteri wilayah tersebut, Omar Abdullah, mengatakan bahwa serangan tersebut jauh lebih besar dari apa pun yang pernah kami lihat yang ditujukan pada warga sipil dalam beberapa tahun terakhir.

Laporan-laporan menunjukkan bahwa ada sejumlah besar korban luka, dengan beberapa di antaranya berada dalam kondisi kritis.

Trump, Presiden Rusia Vladimir Putin, dan kepala Uni Eropa Ursula Von der Leyen mengutuk serangan tersebut.

“Berita yang sangat mengganggu dari Kashmir. Amerika Serikat berdiri teguh bersama India melawan terorisme,” kata Trump dalam sebuah postingan di Truth Social.

Von der Leyen menyebut kematian di Kashmir sebagai serangan teroris yang keji, sedangkan Putin menyatakan belasungkawa yang tulus atas konsekuensi dari kejahatan brutal.

Perdana Menteri India Narendra Modi mempersingkat perjalanannya ke Arab Saudi setelah serangan tersebut. Dia mengatakan bahwa para pelaku akan diadili.

“Tekad kami untuk memerangi terorisme tidak tergoyahkan dan akan semakin kuat,” tulis Modi dalam sebuah pernyataan di

Menteri Dalam Negeri Amit Shah bergegas menuju Srinagar, kota terbesar di Kashmir, pada Selasa. Dia mengadakan sebuah pertemuan keamanan darurat.

Letnan Gubernur wilayah ini, Manoj Sinha, mengatakan bahwa tentara dan polisi telah dikerahkan ke tempat kejadian.

Sampai saat ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Wilayah yang ditinggali mayoritas muslim itu menjadi sarang pemberontakan sejak tahun 1989. Kekerasan telah berkurang dalam beberapa tahun terakhir.

Serangan tersebut terjadi di Baisaran, sebuah padang rumput di puncak gunung yang berjarak 5 km dari Pahalgam.

“Kendaraan tidak dapat mencapai daerah di mana penembakan itu terjadi,” kata Inspektur Jenderal Polisi Jammu dan Kashmir, Vidi Kumar Birdi.

Seorang turis dari Gujarat, yang merupakan bagian dari kelompok yang ditembaki, mengatakan bahwa kekacauan terjadi setelah serangan mendadak tersebut. Semua orang mulai berlarian, menangis dan berteriak.

Rekaman video yang dibagikan oleh media India tampaknya menunjukkan pasukan India berlari menuju lokasi serangan. Dalam rekaman lain terdengar para korban mengatakan bahwa orang-orang bersenjata itu telah memilih orang-orang non-Muslim.

Rekaman di media sosial, yang belum diverifikasi, tampaknya menunjukkan mayat-mayat yang tergeletak di padang rumput dengan orang-orang yang menangis dan memohon pertolongan.

Polisi mengatakan beberapa turis telah dibawa ke rumah sakit dengan luka tembak. Daerah tersebut telah ditutup dan tentara menghentikan kendaraan di pos-pos pemeriksaan. Sebuah operasi pencarian gabungan oleh tentara India dan polisi Jammu dan Kashmir sedang berlangsung.

Sejak tahun 1990-an, pemberontakan separatis bersenjata melawan pemerintahan India di wilayah ini telah merenggut puluhan ribu nyawa, termasuk warga sipil dan pasukan keamanan.

Wilayah Himalaya terbagi setelah kemerdekaan India dari Inggris, pemisahan dan pembentukan Pakistan pada tahun 1947.

Kedua negara bersenjata nuklir ini mengklaim wilayah ini secara keseluruhan dan telah bertempur dalam dua perang dan sebuah konflik terbatas di wilayah ini selama beberapa dekade.

Sekitar 500,000 tentara India secara permanen ditempatkan di wilayah ini.

Meskipun pertempuran telah menurun sejak Modi mencabut otonomi parsial Kashmir pada tahun 2019, masih ada beberapa insiden kekerasan.

Serangan besar terakhir terhadap warga sipil terjadi pada bulan Juni 2024 ketika sembilan orang terbunuh dan 33 lainnya terluka setelah para militan menembaki sebuah bus yang membawa para peziarah Hindu.

Pada tahun 2019, sebuah bom bunuh diri di Kashmir yang dikelola oleh India menewaskan sedikitnya 46 tentara dan memicu serangan udara India terhadap target-target di Pakistan.

Pahalgam merupakan sebuah tujuan wisata yang populer, baik untuk turis di dalam negeri maupun luar negeri. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah telah berusaha untuk mendorong lebih banyak lagi pariwisata ke wilayah ini.

Sekitar 3,5 juta wisatawan mengunjungi Kashmir pada tahun 2024, menurut angka resmi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *