Video bernarasi rusaknya jalur pendakian di Gunung Merbabu karena ulah pendaki tak bertanggungjawab yang memakainya sebagai perosotan beredar viral di media sosial.
Dalam video tersebut disebutkan pula, jika hal itu masih terjadi, maka untuk pendaki tektok (naik gunung ke puncak lalu langsung turun) gunung Merbabu akan ditutup.
Video tersebut diunggah akun instagram @penikmathutannusantara sekitar 20 jam yang lalu. Postingan tersebut telah mendapat lebih dari 1.086 likes dan 88 komentar.
Di video tersebut terlihat sejumlah orang dengan menggunakan pakaian warna oranye sedang memperbaiki jalur pendakian itu. Dengan menggunakan batang kayu, jalur pendakian yang menanjak terjal tersebut dibuat trap-trapan.
“Dengan nada rendah jika masih ada ninja diglik terbukti prosotan maka untuk pendaki tektok akan ditutup,” tulis narasi dalam video itu.
Dalam keterangan postingan dituliskan sebuah peringatan sekaligus semacam sayembara, jika menemukan pendaki yang menggunakan jalur untuk perosotan, baik sengaja maupun tidak, agar divideo dan ditindak secara tegas.
Dari basecamp akan memberikan apresiasi berupa uang tunai dan souvenir bagi yang menemukan pendaki perosotan di jalur dengan sejumlah syarat.
“PERINGATAN !!!!!! bagi pendaki yg mulai hari ini sengaja atau tidak jalur di buat prosotan . Silahkan anda video dan tindak tegas di tempat. kami juga akan memberi sanksi berat bagi yg terbukti prosotan,” tulisnya.
“Dari basecamp akan memberikan apresiasi dalam bentuk uang tunai dan sovenir dengan syarat, 1. Video lengkap. 2. Nama dan alamat pelaku. 3. Nama basecamp mereka regist ulang,” tambahnya.
Ditulis pula, jika terus terjadi pendaki yang perosotan, maka ke depannya pendaki tektok akan ditiadakan. Apalagi saat musim hujan, perosotan juga disebut membahayakan diri sendiri dan menyusahkan tim SAR. Disebutkan bahwa jalur pendakian tersebut di Gunung Merbabu melalui Gancik, Boyolali.
Dimintai tanggapan terkait video tersebut, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb), Anggit Haryoso, mengatakan video itu bukan dari akun resmi BTNGMb.
Menyikapi kejadian itu, pihaknya melakukan edukasi kepada pendaki untuk ikut menjaga jalur sehingga tetap nyaman didaki.
“Itu bukan dari akun resmi Balai TN Gn Merbabu. Menyikapi kondisi tersebut, kami lakukan edukasi kepada pendaki khususnya pendaki tektok agar tetap menjaga jalur pendakian agar nyaman didaki,” kata Anggit.
Dengan melakukan perosotan, lanjut dia, pendaki akan menggerus trap di jalur pendakian. Bila digerus terus menerus maka trap akan habis dan menjadi rata.
“Jalur pendakian yang rata akan membahayakan para pendaki. Kami juga melakukan pemeliharaan jalur, dengan memperjelas papan informasi, mengganti relling, memperbaiki jalur, dan lain-lain,” tandasnya.
——–
Artikel ini telah naik di
Taman Nasional Gunung Merbabu Buka Suara
Dimintai tanggapan terkait video tersebut, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb), Anggit Haryoso, mengatakan video itu bukan dari akun resmi BTNGMb.
Menyikapi kejadian itu, pihaknya melakukan edukasi kepada pendaki untuk ikut menjaga jalur sehingga tetap nyaman didaki.
Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.
“Itu bukan dari akun resmi Balai TN Gn Merbabu. Menyikapi kondisi tersebut, kami lakukan edukasi kepada pendaki khususnya pendaki tektok agar tetap menjaga jalur pendakian agar nyaman didaki,” kata Anggit.
Dengan melakukan perosotan, lanjut dia, pendaki akan menggerus trap di jalur pendakian. Bila digerus terus menerus maka trap akan habis dan menjadi rata.
“Jalur pendakian yang rata akan membahayakan para pendaki. Kami juga melakukan pemeliharaan jalur, dengan memperjelas papan informasi, mengganti relling, memperbaiki jalur, dan lain-lain,” tandasnya.
——–
Artikel ini telah naik di