Bandara Brussels South Charleroi ditangguhkan selama beberapa jam karena sebuah ancaman bom di dalam pesawat Ryanair.
Teror tersebut terjadi pada Selasa (13/5/2025) pada pukul 11.00 waktu setempat. Pesawat Ryanair mendarat dari Portugal, seperti dikutip dari Euronews pada Rabu (14/5).
Penangguhan selama beberapa jam itu membuat pesawat diisolasi di area terpisah di bandara. Kemudian, dibuat parameter keamanan sepanjang 500 meter.
Para penumpang dan staf bandara tidak dievakuasi karena berada di luar zona keamanan.
Polisi melakukan pemeriksaan keamanan dan menetapkan bahwa lalu lintas udara dapat dilanjutkan.
“Sejak pukul 13.45, landasan pacu telah dibuka kembali dan operasi telah dilanjutkan,” kata bandara dalam sebuah posting di Facebook.
Sementara itu, kepada kantor berita Lusa, juru bicara Ryanair, Jade Kirwan, membenarkan bahwa ada ancaman bom dalam penerbangan yang berangkat dari Faro pukul 07.26 dan mendarat pada pukul 10.52 waktu setempat di Bandara Charleroi.
Kirwan menyatakan bahwa ancaman bom tersebut merupakan ancaman palsu.
Kirwan mengatakan investigasi sudah dilakukan pihak berwenang untuk memastikan apakah benar terdapat bom di dalam pesawat. Selain itu, disampaikan penerbangan lain menuju Charleroi sempat dialihkan.
“Penumpang telah diturunkan dari pesawat dan pesawat ke Faro sedang dipersiapkan untuk kembali,” kata Kirwan.
Ryanair juga memberikan pernyataan kepada The Portugal News.
“Ryanair menerima informasi tentang ancaman keamanan pada penerbangan FR6313 dari Faro ke Brussels Charleroi hari ini, 13 Mei. Pesawat mendarat dengan normal di Charleroi sesuai jadwal. Penumpang telah diturunkan dan pesawat sedang dipersiapkan kembali untuk beroperasi. Kami mohon maaf sebesar-besarnya kepada para penumpang yang terdampak,” pernyataan Ryanair.