Vatikan mengumumkan masa berkabung selama sembilan setelah wafatnya Paus Fransiskus pada Senin (12/4/2025). Masa berkabung itu dimulai pada 26 April, bertepatan dengan hari pemakaman, dan berlangsung hingga 4 Mei.
Dilansir kantor berita AFP, Kamis (24/4/2025), Paus Fransiskus meninggal di kediamannya di Casa Santa Marta, Vatikan. Sebagai bagian dari tradisi Takhta Suci, Vatikan memasuki masa berkabung selama sembilan hari atau novemdiales.
Dalam periode itu, berbagai kegiatan liturgis dan kenegaraan ditangguhkan. Umat Katolik di seluruh dunia diimbau mengadakan misa arwah sebagai bentuk penghormatan terakhir.
Jenazah Paus Fransiskus disemayamkan di Basilika Santo Petrus di Vatikan dan rencananya dimakamkan pada Sabtu (26/4). Pada hari itu pula dimulai masa berkabung.
Pengumuman itu muncul saat para kardinal Katolik bertemu untuk membahas langkah selanjutnya setelah kematian Paus Argentina itu. Sampai saat ini belum diumumkan secara resmi tanggal pelaksanaan konklaf, namun persiapan terus berlangsung. Sekitar 120 kardinal berusia di bawah 80 tahun diperkirakan mengikuti proses pemilihan Paus baru.
Paus Fransiskus, yang berasal dari Argentina, menjabat sebagai Paus sejak 2013. Dia dikenal sebagai pemimpin yang membawa semangat reformasi dan keterbukaan dalam tubuh Gereja Katolik.
Vatikan memperkirakan ratusan ribu umat Katolik akan hadir dalam upacara pemakaman, termasuk sejumlah kepala negara dan tokoh dunia.
Saat ini, Vatikan tetap dibuka untuk siapapun. Warga lokal juga tetap melakukan aktivitas sehari-hari, namun dengan pembatasan dan keamanan ditingkatkan karena ada berbagai prosesi keagamaan yang sakral. Wisatawan tetap bisa menjelajahi keindahan Roma. Hotel, restoran, museum, dan transportasi umum tetap beroperasi.
Diperkirakan kawasan di sekitar Vatikan, terutama lapangan dan Basilika Santo Petrus sangat ramai oleh pelancong, peziarah, dan umat yang ingin memberikan penghormatan terakhir.