Vietnam Tak Cuma Kejar Cuan dari Pariwisata, tapi Juga Serius Tangani Sampahnya

Posted on

Vietnam menjadikan pariwisata sebagai salah satu sumber pendapatan negara. Di saat bersamaan negara itu juga serius menangani sampah dari aktivitas pariwisata.

Vietnam memiliki garis pantai lebih dari 3.260 kilometer dari utara ke selatan. Dengan pantai-pantai cantik dan ekosistem laut yang kaya, wisata bahari menyumbang 60 hingga 70% dari total pendapatan pariwisatanya.

Melansir Vietnam News, Jumat (27/6/2025) di balik perkembangan yang pesat, ternyata membawa efek samping, yakni tekanan lingkungan yang makin terasa, mulai dari sampah plastik, rusaknya terumbu karang, hingga hilangnya keanekaragaman hayati.

Bahkan, Lembaga Penelitian Pengembangan Pariwisata memprediksi bahwa sampah plastik dari para wisatawan bisa naik tiga kali lipat pada 2030 dibandingkan dengan tahun 2019, hingga lebih dari 336.000 ton per tahun.

Profesor Dr Nguyen Thi Kim Cuc dari Universitas Thuy Loi mengingatkan bahwa polusi plastik bukan cuma merusak laut dan makhluk-makhluk di dalamnya, tetapi juga masuk ke rantai makanan dan berdampak buruk bagi kesehatan manusia.

Untungnya, berbagai pihak nggak tinggal diam. Salah satu contohnya di Teluk Nha Trang, ada proyek pemulihan terumbu karang yang dimulai sejak 2015 berhasil menghidupkan kembali lebih dari 15 hektar area terumbu yang sempat rusak.

Dan sekarang tingkat kelangsungan hidup terumbu buatannya sudah di atas 70%, serta mulai menarik kembali berbagai spesies laut, bahkan juga wisatawan selam. Di Kepulauan Cham, sekitar 20 kilometer dari Pantai Hoi An, upaya konservasi juga membawa perubahan positif.

Sejak 2009, kawasan tersebut berhasil menjaga lebih dari 16.000 hektar area laut dari penangkapan ikan berlebihan dan memulihkan terumbu karang alami. Sekarang, tempat ini dikunjungi lebih dari 200.000 wisatawan setiap tahun dan menghasilkan pendapatan hingga USD 30 juta atau kurang lebih setara Rp 489 miliar.

Pemerintah di sana mengeluarkan aturan yang mewajibkan semua tempat wisata dan akomodasi menghapuskan penggunaan plastik sekali pakai dan kantong plastik yang sulit terurai paling lambat akhir tahun ini. Para ahli sepakat bahwa menjaga kelestarian pariwisata pesisir bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga pelaku usaha dan seluruh masyarakat.

Teknologi ramah lingkungan untuk pengelolaan sampah, pengembangan ekowisata, hingga edukasi publik menjadi langkah-langkah yang makin mendesak.

“Pariwisata berkelanjutan bukan hanya soal kerja pemerintah, tetapi perlu partisipasi aktif dari semua, dari warga negara hingga para pelancong. Hanya dengan kerja bersama, kita bisa menjaga keindahan pantai dan laut ini untuk generasi selanjutnya,” ujar Ketua Asosiasi Pariwisata Vietnam, Vu The Binh