Viral TikTok, 20 Pendaki Gunung Merapi Teracuni Racun

Posted on

‘Racun’ untuk mendaki gunung Merapi yang masih ditutup ternyata bersumber dari video TikTok. Para pendaki yang teracuni lantas berlanjut ikut Open Trip.

20 Pendaki ilegal yang ketahuan Gunung Merapi diamankan oleh petugas Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM). Puluhan orang pendaki itu termakan ‘racun’ dari postingan TikTok yang berlanjut ke open trip.

“Dari informasi sementara yang kami kumpulkan kemarin sore sampai dengan tadi pagi jam kurang lebih jam 4 terhadap 20 pendaki ilegal itu diawali dari media sosial TikTok dengan akun AldoGracia,” kata Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah II Boyolali-Klaten, Ruky Umaya, kepada wartawan, Senin (14/4/2025).

Ruky menyebut postingan akun AldoGracia itu kemudian memancing 19 orang lainnya. Mereka yang tertarik kemudian dimasukkan dalam sebuah grup WA. Mereka selanjutnya melakukan trip bersama yakni mendaki Gunung Merapi.

“Dari akun yang beredar tersebut itu memang memancing para pelaku pendaki ilegal lainnya yang kemarin naik 19 itu. Motifnya memang diawali dari akun yang memposting sebelumnya. Kemudian mereka berantai mendapatkan informasi tadi sampai juga dibuat WA grupnya,” jelas dia.

Lebih lanjut, dari pemeriksaan sementara Ruky mengatakan open trip tersebut dikoordinir oleh pemilik akun AldoGracia yakni pemuda inisial AA (19) warga Sragen.

Dalam pemeriksaan terhadap para pendaki ilegal itu ada beberapa peserta yang diketahui akan menyetor sejumlah uang ke pihak penyelenggara.

“Ada satu orang yang menyatakan kalau dia akan membayar tapi uangnya belum diserahkan sebesar Rp 200 ribu, ada satu orang menyatakan akan membayar Rp 50 ribu untuk membayar transpor tapi masih kita dalami,” ujarnya.

Sebelumnya, sebanyak 20 orang pendaki ilegal diamankan petugas Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM). Para pendaki ilegal itu diketahui naik melalui pintu pendakian Selo di Boyolali.

“Petugas kami yang bertugas di Seksi Pengelolaan TN wilayah Boyolali, dibantu pihak kepolisian baru mengamankan sekitar 20 orang pendaki illegal,” kata Kepala Balai TNGM M Wahyudi saat dihubungi wartawan, Minggu (13/4).

Wahyudi menyebut para pendaki tersebut diamankan ketika turun. Petugas, kata Wahyudi, terlebih dahulu mengamankan kendaraan para pendaki ilegal tersebut.

“Mereka kaget dan tidak menyangka ketika turun dari atas, sudah ditunggu petugas. Kendaraan mereka sudah diamankan lebih dulu,” ujarnya.

Dari pemeriksaan awal, pendaki ilegal itu berasal dari berbagai daerah. Selain itu, mereka juga terdiri dari pelajar, mahasiswa hingga pekerja. Mereka mendaki Merapi pada pukul 2 dini hari tadi untuk menghindari pengawasan dari masyarakat dan petugas TNGM.

“Sementara dari kartu pengenal diketahui ada yang berasal dari Sragen, Solo, Klaten dan DIY. Ada yang masih pelajar SMA kelas 3, ada yang mahasiswa, ada juga yang sudah bekerja. Mungkin mereka saling komunikasi dan sudah janjian sebelumnya,” kata dia.

——–

Artikel ini telah naik di