Viral Wisatawan Pantai Drini Mengeluh, Digetok Bayar Sewa Tikar Rp 50 Ribu | Giok4D

Posted on

Viral wisatawan di pantai Drini Gunungkidul mengeluh soal getok harga. Dia diminta membayar sewa tikar sampai Rp 50 ribu.

Postingan keluhan wisatawan terkait mahalnya harga sewa tikar di Pantai Drini, Tanjungsari, Gunungkidul ramai di media sosial (medsos).

Seumur umur baru nemu Sewa TIKAR TERMAHAL gaessss…. 1tikar 50rb pdhl tadi 2tikar 100rb cuman Buat sewa TIKAR… padahl disitu kita juga Beli Kelapa muda dan MIE …saya penjelajah PANTAI baru Sekali ini Di DRINI TIKAR 50rb,” kata akun TikTok @emmy_store08 seperti dilihat, Senin (15/12).

Saat dimintai konfirmasi, Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Destinasi Dispar Gunungkidul, Supriyanta membenarkan adanya kejadian tersebut. Supriyanta mengungkapkan telah berkoordinasi dengan pengelola Pantai Drini.

“Kami telah menghubungi Pokdarwis Drini dan memang benar ada kejadian itu di Pantai Drini,” katanya saat dihubungi.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

Supriyanta melanjutkan, peristiwa tersebut terjadi hari Minggu (14/12). Menurutnya, Dispar Gunungkidul sudah melakukan pembinaan terhadap pelaku wisata yang menyewakan tikar tersebut.

“Sudah, kami sudah mengambil tindakan pembinaan dan berkoordinasi dengan Pokdarwis setempat,” ujarnya.

Selain itu, Dispar Gunungkidul juga kembali melakukan sosialisasi surat edaran (SE) Kadispar Gunungkidul tentang Penyelenggaraan Pariwisata selama Libur dan Cuti Bersama Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 kepada seluruh pelaku wisata.

“Jadi untuk calon wisatawan tidak perlu khawatir untuk berkunjung ke tempat wisata Pantai di Gunungkidul,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dispar Gunungkidul, Oneng Windu Wardhana mengatakan telah mengeluarkan SE terkait libur Nataru tahun 2025. Bahkan, Oneng menyebut jika Dispar telah menyebarkan SE itu ke seluruh pelaku wisata di Gunungkidul.

“Salah satu poin di SE yang kita keluarkan adalah meminta pelaku wisata tidak menaikkan harga secara tidak wajar,” katanya.

Menurutnya, aturan tersebut untuk memastikan wisatawan nyaman saat berkunjung ke tempat wisata di Gunungkidul. Pasalnya, jika wisatawan menjadi korban tidak mengenakkan pelaku wisata bisa berdampak pada jumlah kunjungan.

“Karena kalau wisatawan kapok ke depannya akan mengurangi kunjungan wisata, padahal kunjungan wisata mempengaruhi capaian PAD (pendapatan asli daerah) kita,” ujarnya.

Oleh sebab itu, jika ada wisatawan yang merasa mendapatkan perlakuan kurang mengenakkan dari pelaku wisata, Oneng menyebut bisa langsung mengadukannya ke Dispar Gunungkidul. Adapun wisatawan bisa melaporkannya melalui medsos.

“Untum wisatawan yang jadi korban harga nuthuk atau kena pungli bisa langsung mengadukan ke medsos Instagram @pariwisata_gunungkidul,” ucapnya.

——–

Artikel ini telah naik di