Wisata di Banjarnegara Jawa Tengah: Rekomendasi Unik

Bicara Jawa Tengah, Banjarnegara masuk salah satu destinasi yang tak boleh dilewatkan. Berhawa sejuk, dilintasi Sungai Serayu, berikut destinasi populer di Banjarnegara.

Bertetangga dengan Wonosobo, Pekalongan, Batang, Kebumen, Purbalingga dan Banyumas, Banjarnegara berada di Provisi Jawa Tengah dengan luas 1.064,52 km persegi.

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

Ada satu kuliner khas yang sangat populer di Banjarnegara, bahkan sudah terkenal di seluruh Indonesia, yaitu dawet Ayu. Minuman ini wajib dinikmati saat cuaca panas dan cocok untuk hampir semua menu makanan.

Terletak persis di sisi utara alun-alun kota, Masjid Agung Banjarnegara merupakan bangunan bersejarah yang tidak hanya digunakan sebagai tempat ibadah, tapi juga menjadi bagian penting dari tata ruang kota.

Gaya arsitekturnya yang klasik berpadu dengan ornamen khas Jawa Tengah menjadikannya objek menarik untuk kamu singgahi. Selain itu, suasana tenang di dalamnya sangat cocok untuk sejenak menenangkan diri di tengah aktivitas wisata.

Air terjun Curug Pitu terletak sekitar 10 Km ke arah timur laut dari pusat kota Banjarnegara. Kamu harus berjalan kaki sekitar 1,5 Km dari jalan raya untuk mencapai lokasi.

Memang dibutuhkan usaha yang extra, namun rasa lelahmu akan hilang dengan pemandangan sekitar yang sangat mempesona di sepanjang jalan. Hamparan sawah yang hijau nan luas akan jadi suguhan utama untukmu.

Seperti namanya, Curug ini memiliki tujuh tingkatan air terjun yang bisa kamu capai hanya dengan berjalan kaki ke arah hulu melalui jalan setapak yang sempit. Lokasinya di Desa Kemiri, Kecamatan Sigaluh, Kabupaten Banjarnegara.

Curug Sirawe memiliki 3 buah grojogan yang berdekatan dengan ketinggian mencapai 80 meter. Uniknya, satu dari ketiga grojogan berupa air panas. Suasana di sekitar curug masih sangat asri dengan pohon-pohon yang tumbuh subur.

Air terjun ini terbentuk dari batuan vulkanik purba. Tebingnya tersusun oleh lava andesit dan breksi vulkanik, peninggalan letusan gunung di masa lalu. Selama ribuan tahun, aliran air mengikis lapisan batuan yang berbeda tingkat kekerasannya. Proses alami ini melahirkan tebing curam dengan jatuhan air yang tinggi. Dari bawah curug, lapisan batuan berlapis tampak jelas, seolah memperlihatkan catatan sejarah letusan vulkanik Dieng.

Menurut keyakinan masyarakat setempat, Curug Sirawe sangat erat kaitannya dengan candi-candi Hindu Syiwa di Dieng. Konon, candi-candi Di Dieng yang dibangun oleh Raja Dinasti Sanjaya itu menggunakan batu Rawe dari Curug Sirawe. Batu rawe merupakan jenis batuan andesit.

Kawah Sikidang merupakan salah satu destinasi wisata alam yang terletak di kawasan Dieng Plateau, Wonosobo, Jawa Tengah. Dikenal karena keindahan alamnya dan fenomena geotermal yang menakjubkan, kawah ini menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Mari kita eksplorasi lebih jauh mengenai Kawah Sikidang.

Salah satu ciri khas Kawah Sikidang adalah kepulan asap belerang yang keluar dari celah-celah tanah. Suasana di sekitar kawah dipenuhi dengan aroma belerang yang cukup kuat. Kawah ini juga memiliki kolam air panas dengan warna yang bervariasi, mulai dari hijau toska hingga kuning, tergantung pada kandungan mineral yang ada. Selain itu, suara gemuruh dari aktivitas geotermal menambah keunikan suasana di sini.

Telaga Dringo berada di ketinggian 2.222 mdpl, merupakan telaga tertinggi di Jawa Tengah. Telaga Dringo menyuguhkan pemandangan alam yang sangat indah, asri, bebas polusi, dan tenang.

Telaga Dringo terletak di sebelah barat daya Dataran Tinggi Dieng atau lebih tepatnya di Desa Pekasiran, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara. Lokasinya dekat dengan objek wisata Sumur Jalatunda yang terkenal dengan mitos pengabul doanya.

Dekat dengan Kawah Candradimuka, telaga ini tepat sesudah kawah. Jadi, sebelum sampai di Telaga ini Anda akan menjumpai Kawah Candradimuka. Sebuah kawah fenomenal di Dieng yang konon katanya adalah tempat Gatotkaca ditempa hingga menjadi ksatria kuat.