Wisata di Bromo yang seharusnya gembira, malah berujung duka. Bus yang ditumpangi rombongan karyawan RS kecelakaan sepulang dari Bromo dan menewaskan 8 orang.
Karyawan RS Bina Sehat Jember tertimpa musibah. Kegiatan rekreasi yang mereka lakukan ke Gunung Bromo berubah menjadi petaka usai bus mereka mengalami kecelakaan saat perjalanan pulang ke Jember.
Kecelakaan itu terjadi di Jalan Raya Boto, Kecamatan Lumbang, Probolinggo, rem bus Pariwisata Inds88 Trans bernopol P 7221 UG diduga mengalami masalah, sehingga bus itu melaju tak terkendali di jalanan menurun.
“Kondisi bus saat berangkat dan bahkan saat pulang sebelum sampai di Jatian masih aman, tidak ada apa-apa. Tiba-tiba remnya ngeblong dan angin langsung habis,” kata sopir bus, Albahri.
Di dalam bus itu, ada kurang lebih 55 penumpang yang merupakan karyawan RS Bima Sehat Jember dan keluarganya yang berwisata ke Bromo.
Menurut pengakuan Albahri (57), sebelum tabrakan keras terjadi, dia sudah merasakan bahwa rem bus yang dia kendarai sudah tidak enak saat tiba di wilayah Jatian, Desa Boto. Dia pun memutuskan menepi tapi tetap melajukan bus itu perlahan.
“Sampai di Jatian itu rem sudah tidak enak, akhirnya saya ke pinggir pelan-pelan. Malah sama pengendara di belakang saya itu sampai di klakson dan saya juga ikut klakson,” kata Albahri, Minggu (14/9/2025).
Pukul 11.45 WIB, bus berisi 55 penumpang itu kemudian melaju dengan kecepatan yang tidak bisa dikendalikan hingga menabrak pembatas jalan dan pagar rumah dan sepeda motor milik warga.
“Jadi saya langsung banting ke kanan, karena di depan itu kosong. Jadi rem blong itu sudah dari Jatian itu anginnya sudah tidak ada. Hand rem juga saya fungsikan tapi juga tidak bisa, saya sudah pasrah,” ujar Albahri.
Kerasnya benturan membuat kaca depan dan kaca samping bus hancur. Sejumlah penumpang bahkan sampai terlempar keluar dari kendaraan. Sang sopir dan kondektur selamat.
Peristiwa tragis itu terjadi Minggu siang sekitar pukul 11.45 WIB. Akibat tabrakan itu, kaca bus bagian depan dan samping kanan pecah. Berdasarkan kesaksian warga setempat sejumlah penumpang bahkan sempat terlempar dari bus.
Supriadi, warga di sekitar lokasi mengaku sedang berada di rumah ketika bus itu melaju kencang dari arah Bromo menuju Probolinggo hingga akhirnya berhenti usai menabrak pagar rumah warga.
“Saat di dalam rumah, saya dengar suara keras ‘dar dar’. Ketika keluar, ternyata bus sudah menabrak pagar rumah dan sepeda motor,” ujar Supriadi.
Ada 7 orang yang meninggal di lokasi kejadian, dan 1 penumpang lain meninggal saat menjalani perawatan di rumah sakit. Tiga dari 8 korban itu sekeluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak.
Hendra Pratama (37) Customer Service di RS Bina Sehat Jember meninggal bersama istrinya, Wardatus Soleha (35), dan anak bungsu mereka, Aiza Fahrani Agustin (7).
Yang lebih memprihatinkan, pasangan Hendra dan Wardatun memiliki 2 orang anak. Saat berlibur ke Bromo itu, anak pertama mereka tidak turut serta.
“Hendra punya dua anak. Anaknya yang ikut menjadi korban merupakan anak kedua. Anak pertama mereka yang laki-laki tidak ikut,” ujar Taufik Hidayah, paman Hendra.
Anak sulung pasangan Hendra dan Wardatus yang merupakan warga Jl Sultan Agung 1, Kepatihan, Kaliwates, Jember itu pun menjadi yatim piatu sekaligus sebatang kara.
1. Bella Puteri Kayila Nuryati (10), warga Jalan Cempaka No 16, Lingk Gebang Tengah, Kecamatan Patrang, Jember.
2. Hesti Purwa Wredamaya (39), warga Dusun Krasak, RT 01, 01, Desa Pancakarya, Kecamatan Ajung, Jember.
3. Hendra Pratama (37), warga Jl Sultan Agung 1/230, Kepatihan, Kecamatan Kaliwates, Jember.
4. Wardatus Soleha (35), warga Jalan A Yani Krajan, Kelurahan Serut, Kecamatan Panti, Jember (Istri Hendra Pratama).
5. Aiza Fahrani Agustin (7), Jl A. Yani, Kelurahan Serut, Kecamatan Panti, Jember (anak Hendra Pratama).
6. Arti Wibowati (34), warga Dusun Sumberjo, RT 44, RW 09, Desa Glundengan, Kecamatan Wuluhan, Jember.
7. Nasha Azkiya Nayyara (14) Dusun Baratan, RT 03, RW 06, Desa Baratan, Kecamatan Patrang, Jember.
8. Desi P, warga Jember.
——–
Artikel ini telah naik di
Kronologi Kecelakaan
Kesaksian Warga
Kecelakaan Maut Sebabkan 8 Orang Meninggal Dunia
Berikut Identitas Korban Meninggal Kecelakaan Maut Bus Wisata di Bromo:
Ada 7 orang yang meninggal di lokasi kejadian, dan 1 penumpang lain meninggal saat menjalani perawatan di rumah sakit. Tiga dari 8 korban itu sekeluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak.
Hendra Pratama (37) Customer Service di RS Bina Sehat Jember meninggal bersama istrinya, Wardatus Soleha (35), dan anak bungsu mereka, Aiza Fahrani Agustin (7).
Yang lebih memprihatinkan, pasangan Hendra dan Wardatun memiliki 2 orang anak. Saat berlibur ke Bromo itu, anak pertama mereka tidak turut serta.
“Hendra punya dua anak. Anaknya yang ikut menjadi korban merupakan anak kedua. Anak pertama mereka yang laki-laki tidak ikut,” ujar Taufik Hidayah, paman Hendra.
Anak sulung pasangan Hendra dan Wardatus yang merupakan warga Jl Sultan Agung 1, Kepatihan, Kaliwates, Jember itu pun menjadi yatim piatu sekaligus sebatang kara.
1. Bella Puteri Kayila Nuryati (10), warga Jalan Cempaka No 16, Lingk Gebang Tengah, Kecamatan Patrang, Jember.
2. Hesti Purwa Wredamaya (39), warga Dusun Krasak, RT 01, 01, Desa Pancakarya, Kecamatan Ajung, Jember.
3. Hendra Pratama (37), warga Jl Sultan Agung 1/230, Kepatihan, Kecamatan Kaliwates, Jember.
4. Wardatus Soleha (35), warga Jalan A Yani Krajan, Kelurahan Serut, Kecamatan Panti, Jember (Istri Hendra Pratama).
5. Aiza Fahrani Agustin (7), Jl A. Yani, Kelurahan Serut, Kecamatan Panti, Jember (anak Hendra Pratama).
6. Arti Wibowati (34), warga Dusun Sumberjo, RT 44, RW 09, Desa Glundengan, Kecamatan Wuluhan, Jember.
7. Nasha Azkiya Nayyara (14) Dusun Baratan, RT 03, RW 06, Desa Baratan, Kecamatan Patrang, Jember.
8. Desi P, warga Jember.
——–
Artikel ini telah naik di