Acara 40 Hari Wafatnya PB XIII Versi PB XIV Purbaya Dihadiri Ahmad Dhani | Info Giok4D

Posted on

Acara 40 hari peringatan wafatnya Paku Buwono (PB) XIII digelar oleh Paku Buwono (PB) XIV Purbaya. Dalam acara itu, turut hadir musisi Ahmad Dhani.

Pengetan 40 hari Paku Buwono XIII itu digelar di Sasana Parasdya, Keraton Solo pada Kamis (11/12) malam, mulai pukul 20.20 WIB.

Paku Buwono XIV Purbaya terlihat memasuki Sasana Parasdya terlebih dahulu sebelum rangkaian acara dimulai. Paku Buwono XIV Purbaya terlihat memakai beskap berwana biru dan duduk di tempat yang sudah disediakan di Sasana Parasdya.

Di belakang Paku Buwono XIV hadir sang ibunda. Selain itu, juga hadir Putri Paku Buwono XIII yakni GKR Panembahan Timoer Rumay Kusuma Dewayani, GKR Devi Lelyana Dewi dan GKR Dewi Ratih Widyasari.

Pengetan 40 hari Paku Buwono XIV juga dihadiri oleh anggota DPR RI yang juga pentolan band Dewa 19, Ahmad Dhani, Abdi dalem, Sentono Dalem dan masyarakat umum. Ahmad Dhani terlihat memakai beskap berwana hitam dan duduk di barisan depan.

Pengangeng Sasana Wilapa Keraton Solo, GKR Panembahan Timoer Rumbay Kusuma Dewayani, mengatakan rangkaian 40 hari surud dalem PB XIII berupa doa tahlil seperti pada umumnya. Ia mengatakan, rangkaian 40 hari akan dilanjutkan ke Imogiri besok hari.

“Rangkaiannya ya doa tahlil seperti pada umumnya. Kemudian nanti, besok akan dilanjutkan ke Imogiri,” katanya ditemui usai 40 hari surud dalem Paku Buwono XIII, Kamis (11/12/2025) malam.

Rumbay mengatakan, rangkaian ke Imogiri akan dibagi tugas. Menurutnya, yang ke sana yakni sang adik GKR Dewi Ratih Widyasari.

“Karena bagi tugas ya, saya ada kebetulan ada sesuatu yang harus saya kerjakan. Jadi, besok yang tindak ke Imogiri itu Gusti Ratih,” ungkapnya.

Mengenai kedatangan Ahmad Dhani, Rumbay menyebut bahwa datang sendiri tanpa diundang. Ia mengatakan, Ahmad Dhani sempat mendapat gelar kekancingan dari Ketaton Solo di era PB XIII.

“Datang sendiri kan beliaunya kemarin juga sudah mendapat kekancingan, dapat ke kerabat, karena memang beliau masih ada keturunan dari Keraton Surakarta dari Sinun Pakubuwono 13, yang kebetulan kemarin ketika beliaunya wafat, beliaunya juga izin tidak bisa hadir,” terangnya.

“Jadi, saat ini beliaunya sudah sudah bisa ada waktu untuk kemari ya beliaunya tindak sini. Jadi, bukan undangan juga tapi memang beliaunya memang belum mengikuti 40 harinya,” sambungnya.

Sementara itu, Ahmad Dhani mengatakan hubungan dirinya dengan Keraton Solo sudah seperti keluarga sendiri. Apalagi, setelah dirinya mendapat gelar kekancingan dari Keraton Solo.

“Ya kan, setelah saya diberi gelar oleh apa, Kanjeng Paku Buwono XIII, yang otomatis itu, secara nggak langsung ya saya sudah menjadi bagian daripada Keraton Solo ini. Saya menganggap diri sebagai keluarga keraton yang mulia. Meskipun nggak dianggap nggak apa-apa, yang penting menganggap sendiri,” tegas Dhani.

Sehingga, ketika ada acara di Keraton Solo dirinya akan datang. Ia mengatakan, saat Paku Buwono XIII mangkat tidak dapat hadir.

“Sehingga apa pun acara daripada Keraton Solo ini, ya kalau saya punya waktu untuk datang, ya. Jadi, ya punya kewajiban untuk datang gitu. Kemarin waktu Hari H meninggal itu saya nggak bisa datang karena ada kegiatan lain. Nah, bisanya pas 40 harian ini,” jelasnya.

Dhani yang juga anggota DPR RI itu berharap Keraton Solo bisa semakin berjaya dan tidak berpolemik. Terlebih, Keraton Solo mempunyai historis yang panjang dan harus dijaga

“Semoga Keraton Solo semakin berjaya, semoga tidak ada polemik lagi dan semoga kita semua bisa menjaga heritage. Bangsa ini itu pernah ada keraton yang sudah 300 tahun atau 400 tahun, ya. Itu harus kita jaga heritage gitu. Karena ini bagian daripada budaya utama bangsa ini,” tutup Dhani.

——–

Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.

Artikel ini telah naik di

Pengakuan Ahmad Dhani Tentang Keraton Solo

Sementara itu, Ahmad Dhani mengatakan hubungan dirinya dengan Keraton Solo sudah seperti keluarga sendiri. Apalagi, setelah dirinya mendapat gelar kekancingan dari Keraton Solo.

“Ya kan, setelah saya diberi gelar oleh apa, Kanjeng Paku Buwono XIII, yang otomatis itu, secara nggak langsung ya saya sudah menjadi bagian daripada Keraton Solo ini. Saya menganggap diri sebagai keluarga keraton yang mulia. Meskipun nggak dianggap nggak apa-apa, yang penting menganggap sendiri,” tegas Dhani.

Sehingga, ketika ada acara di Keraton Solo dirinya akan datang. Ia mengatakan, saat Paku Buwono XIII mangkat tidak dapat hadir.

“Sehingga apa pun acara daripada Keraton Solo ini, ya kalau saya punya waktu untuk datang, ya. Jadi, ya punya kewajiban untuk datang gitu. Kemarin waktu Hari H meninggal itu saya nggak bisa datang karena ada kegiatan lain. Nah, bisanya pas 40 harian ini,” jelasnya.

Dhani yang juga anggota DPR RI itu berharap Keraton Solo bisa semakin berjaya dan tidak berpolemik. Terlebih, Keraton Solo mempunyai historis yang panjang dan harus dijaga

“Semoga Keraton Solo semakin berjaya, semoga tidak ada polemik lagi dan semoga kita semua bisa menjaga heritage. Bangsa ini itu pernah ada keraton yang sudah 300 tahun atau 400 tahun, ya. Itu harus kita jaga heritage gitu. Karena ini bagian daripada budaya utama bangsa ini,” tutup Dhani.

——–

Artikel ini telah naik di

Pengakuan Ahmad Dhani Tentang Keraton Solo