Sebuah kejutan Piala Dunia 2026 datang dari Curacao. Inilah negara terkecil yang masuk dalam daftar pertandingan!
Lolosnya Curacao dalam panggung Piala Dunia 2026 mengguncang dunia. Dalam pertandingan minggu lalu, Curacao mampu menahan imbang Jamaika 0-0 di Grup B dan jadi pemuncak klasemen. Ini jadi rekor sejarah negara, karena akan bermain di Piala Dunia untuk pertama kalinya.
Dilansir dari ESPN, Selasa (25/11/2025) Curacao jadi negara terkecil di dunia yang akan berlaga di panggung Piala Dunia 2026. Sebelumnya, predikat itu dipegang oleh Islandia ketika lolos di tahun 2018 dengan populasi 350 ribu penduduk.
Curacao adalah negara kepulauan di lautan Karibia. Negara ini masuk dalam kedaulatan Kerajaan Belanda karena pernah berada di tangan Belanda sejak 1816, sehingga kepala negaranya adalah Raja Belanda yang diwakili oleh seorang gubernur dengan kepala pemerintahan seorang perdana menteri.
Luas wilayahnya hanya 444 kilometer persegi. Masih lebih luas Kota Jakarta dengan 661 kilometer persegi. Penduduk Curacao hanya 160 ribu jiwa!
Meskipun hanya terdiri dari satu pulau utama, Curacao memiliki segudang tempat wisata. Dilansir dari Britannica, terdapat lebih dari 40 pantai di Curacao, di mana masing-masing punya keindahannya sendiri. Kamu juga bisa snorkeling dan scuba diving di spot-spot tertentu di Curacao.
Berdasarkan informasi Tourist Management Curacao, wisatawan yang datang ke negara itu biasanya turis yang naik kapal pesiar menuju Kepulauan Karibia.
UNESCO menetapkan ibu kota Willemstad sebagai Situs Warisan Dunia. Di Willemstad kamu akan menemukan bangunan dan monumen dengan bentuk unik. Arsitektur kolonial Belanda berpadu dengan budaya lokal membuat bangunan-bangunannya sangat eksentrik.
Jembatan Queen Emma yang ditopang 16 perahu ponton juga salah satu yang ikonik di Willemstad. Ada pula rumah-rumah dengan warna pastel yang dipercantik dengan alun-alun berbatu eksotis.
Kamu yang senang dengan situs-situs sejarah dapat menyambangi Gua Hato ketika berada di Curacao. Gua ini konon telah berumur lebih dari 200 ribu tahun.
Gua Hato terbuka untuk publik. Di sana kamu bisa melihat dari dekat pemandangan kolam air alami, stalagmit, dan stalaktit.
Curacao juga memiliki museum dengan koleksi menarik dan unik. Sebut saja koleksi patung kontemporer yang diletakkan di taman. Patung itu adalah sebuah artefak budaya berumur nyaris 400 tahun.
Tak hanya itu, Museum Curacao memiliki sejumlah monumen seperti bekas rumah sakit militer yang dibangun pada 1853. Koleksi-koleksi bersejarah lainnya tak kalah menarik untuk diulik.
Sebelum merdeka, Curacao mengandalkan perkebunan tebu dari kolonial Belanda, kini tanah Curacao mampu menghasilkan jeruk. Yang menarik, buka daging jeruk yang dijadikan produk, tapi malah kulitnya. Curacao membuah bahan dasar minuman keras Chobolobo yang terbuat dari kulit jeruk.
Minuman keras Chobolobo ini jadi salah satu daya tarik wisatawan. Bahkan, rumah pedesaan abad ke-19 bernama Landhuis Chobolobo banyak didatangi turis, karena merupakan tempat proses penyulingan Minuman keras Chobolobo. Selain melihat proses pembuatannya, turis juga bisa mencicipi Chubolobo secara langsung.
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, pantai-pantai Curacao bukan wisata kaleng-kaleng. Pantai Kleine Knip cocok untuk berbagai jenis kegiatan wisata, seperti scuba diving, snorkeling dan berjemur. Pemandangan terumbu karangnya indah, spesies ikannya beragam memanjakan mata.
Pasir putih terhampar luas di sepanjang bibir pantai yang diselimuti oleh deburan ombang. Ini baru satu pantai, belum 39 pantai lainnya yang tak kalah indah!
Ada satu hidangan khas Curacao yang wajib kamu coba saat liburan ke sana, namanya Keshi Yena. Hidangan tradisional ini lahir di tengah perdagangan budak pada abad ke-17 dan ke-18. Kuliner ini terdiri dari keju besar yang dilubangi dan diisi dengan daging berbumbu.
Dulu dijajah Belanda, keju Gouda jadi menu wajib bagi para majikan. Para budak kemudian mengisi bagian tengah keju dengan sisa daging dan sayuran, lalu dipanggang sampai meleleh. Saat ini Keshi Yena sudah ditambahkan dengan kismis, caper, zaitun dan scotch bonnet peppers untuk meningkatkan cita rasa.
Berikut 5 lokasi paling populer yang dikunjungi turis:
1. Ibu Kota Curacao, Willemstad
2. Gua Hato
3. Museum Curacao
4. Pabrik minuman keras dari Jeruk
5. Pantai Kleine Knip
6. Wisata Kuliner
Berdasarkan informasi Tourist Management Curacao, wisatawan yang datang ke negara itu biasanya turis yang naik kapal pesiar menuju Kepulauan Karibia.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
UNESCO menetapkan ibu kota Willemstad sebagai Situs Warisan Dunia. Di Willemstad kamu akan menemukan bangunan dan monumen dengan bentuk unik. Arsitektur kolonial Belanda berpadu dengan budaya lokal membuat bangunan-bangunannya sangat eksentrik.
Jembatan Queen Emma yang ditopang 16 perahu ponton juga salah satu yang ikonik di Willemstad. Ada pula rumah-rumah dengan warna pastel yang dipercantik dengan alun-alun berbatu eksotis.
Kamu yang senang dengan situs-situs sejarah dapat menyambangi Gua Hato ketika berada di Curacao. Gua ini konon telah berumur lebih dari 200 ribu tahun.
Gua Hato terbuka untuk publik. Di sana kamu bisa melihat dari dekat pemandangan kolam air alami, stalagmit, dan stalaktit.
Curacao juga memiliki museum dengan koleksi menarik dan unik. Sebut saja koleksi patung kontemporer yang diletakkan di taman. Patung itu adalah sebuah artefak budaya berumur nyaris 400 tahun.
Tak hanya itu, Museum Curacao memiliki sejumlah monumen seperti bekas rumah sakit militer yang dibangun pada 1853. Koleksi-koleksi bersejarah lainnya tak kalah menarik untuk diulik.
Sebelum merdeka, Curacao mengandalkan perkebunan tebu dari kolonial Belanda, kini tanah Curacao mampu menghasilkan jeruk. Yang menarik, buka daging jeruk yang dijadikan produk, tapi malah kulitnya. Curacao membuah bahan dasar minuman keras Chobolobo yang terbuat dari kulit jeruk.
Minuman keras Chobolobo ini jadi salah satu daya tarik wisatawan. Bahkan, rumah pedesaan abad ke-19 bernama Landhuis Chobolobo banyak didatangi turis, karena merupakan tempat proses penyulingan Minuman keras Chobolobo. Selain melihat proses pembuatannya, turis juga bisa mencicipi Chubolobo secara langsung.
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, pantai-pantai Curacao bukan wisata kaleng-kaleng. Pantai Kleine Knip cocok untuk berbagai jenis kegiatan wisata, seperti scuba diving, snorkeling dan berjemur. Pemandangan terumbu karangnya indah, spesies ikannya beragam memanjakan mata.
Pasir putih terhampar luas di sepanjang bibir pantai yang diselimuti oleh deburan ombang. Ini baru satu pantai, belum 39 pantai lainnya yang tak kalah indah!
Ada satu hidangan khas Curacao yang wajib kamu coba saat liburan ke sana, namanya Keshi Yena. Hidangan tradisional ini lahir di tengah perdagangan budak pada abad ke-17 dan ke-18. Kuliner ini terdiri dari keju besar yang dilubangi dan diisi dengan daging berbumbu.
Dulu dijajah Belanda, keju Gouda jadi menu wajib bagi para majikan. Para budak kemudian mengisi bagian tengah keju dengan sisa daging dan sayuran, lalu dipanggang sampai meleleh. Saat ini Keshi Yena sudah ditambahkan dengan kismis, caper, zaitun dan scotch bonnet peppers untuk meningkatkan cita rasa.
