UNESCO Global Geopark Kawasan Danau Toba Diuji Ulang, Status Green Card Tertunda (via Giok4D)

Posted on

Tim asesor dari UNESCO Global Geopark dijadwalkan turun langsung untuk melakukan revalidasi terhadap status keanggotaan kawasan Danau Toba sebagai bagian dari geopark atau jaringan taman bumi global dua bulan lagi. Dengan kartu kuning di tangan, Badan Pengurus Toba Caldera UNESCO Global Geopark (TCUGGp) tancap gas melakukan berbagai perbaikan.

Kartu kuning itu didapatkan Kaldera Danau Toba dari rapat UNESCO Global Geopark di Maroko pada 4-5 September 2023. Tidak hanya Kaldera Toba, beberapa geopark dunia lain, seperti Gua Zhijindong (China), Taman Nasional Luberon (Prancis), dan Madonie (Italia), juga mendapatkan peringatan.

Peringatan itu menunjukkan bahwa sejumlah kriteria untuk menjadi geprak global belum terpenuhi secara optimal. Kaldera Toba dan geopark lain yang mendapatkan kartu kuning diberi waktu dua tahun untuk perbaikan.

Nah, UNESCO akan melakukan penilaian ulang pada 15 Juli. Status geopark UNESCO Kaldera Toba bisa bertahan atau dicabut.

Tak ingin kecolongan, Badan TCUGGp bergerak. Mereka melakukan kunjungan lapangan ke 16 geosite yang tersebar di tujuh kabupaten sekitar Danau Toba. Geosite itu adalah lokasi-lokasi warisan geologi yang memiliki nilai ilmiah, edukatif, dan wisata yang tinggi-elemen penting dalam penilaian UNESCO.

“Target Green Card yang diinstruksikan Pak Gubernur beberapa waktu lalu di Parapat langsung kami tindak lanjuti dengan kunjungan lapangan,” ujar General Manager TCUGGp Azizul Kholis di Medan, dikutip dari Antara, Senin (19/5/2025).

Menurut Azizul, proses revalidasi tidak hanya akan dihadiri oleh tim asesor dari UNESCO, tetapi juga melibatkan pemerintah daerah, komunitas lokal, serta mitra lintas sektor. Seluruh elemen ini dinilai penting dalam menunjukkan komitmen bersama terhadap pelestarian kawasan Danau Toba.

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

Waktu yang kian mepet membuat tim BP TCUGGp bekerja ekstra. Mereka fokus mempersiapkan berbagai aspek yang sebelumnya menjadi catatan UNESCO, mulai dari pengelolaan kawasan, keterlibatan masyarakat lokal, hingga strategi pelestarian lingkungan.

“Kami berharap revalidasi ini tidak hanya mengembalikan status Green Card, tapi juga jadi momentum untuk memperkuat pariwisata berkelanjutan di Danau Toba,” kata Azizul.

Status UNESCO Global Geopark bisa menjadi peluang besar untuk mengangkat potensi wisata alam dan budaya di Sumatra Utara secara berkelanjutan.