Sejumlah spanduk berisi peringatan agar wisatawan yang berkunjung ke gunung Bromo tidak menggunakan motor matic. Apa alasannya?
Satlantas Polres Probolinggo, Dishub, dan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) mengimbau agar wisatawan tidak menggunakan motor matic saat melintasi jalur tanjakan dan turunan menuju kawasan Bromo.
Imbauan ini muncul menyusul seringnya terjadi kecelakaan lalu lintas di jalur curam kawasan wisata tersebut, yang kerap melibatkan sepeda motor matic.
Kepala Bagian Tata Usaha BB TNBTS, Septi Eka Wardhani mengatakan, jika dalam penggunaan sepeda motor matic itu bukanlah larangan, melainkan imbauan agar tidak terjadi kecelakaan saat menuju Gunung Bromo.
“Kami tidak melarang, hanya menganjurkan agar hati-hati karena kondisi medan menuju dan di dalam kawasan cukup berat. Kami hanya menghimbau demi keamanan dan keselamatan pengunjung,” kata Septi, Minggu (8/6/2025).
Kasatlantas Polres Probolinggo AKP Safiq Jundhira Zulkarnaen mengatakan forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) mendukung dan mensupport langkah dari pemerintah daerah tersebut.
“Kami mendukung untuk melakukan imbauan kepada masyarakat terkait penggunaan motor matic di jalur wisata Sukapura Bromo. Mengingat beberapa kali terjadi kasus kecelakaan lalu lintas dijalur tersebut melibatkan motor matic, diduga karena kegagalan fungsi rem,” ujar Safiq.
Kasus terakhir kecelakaan terjadi di jalur turunan tajam kawasan wisata Gunung Bromo yang memakan dua korban jiwa. Dua pemotor meninggal dunia setelah sepeda motor yang mereka kendarai mengalami rem blong di Jalan Raya Bromo, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo.
Peristiwa nahas itu terjadi pada Senin (1/6) sekitar pukul 18.00 WIB. Kedua korban yang meninggal dunia diketahui bernama Siti Aisyah (38), warga Jalan Ikan Kakap, Kelurahan/Kecamatan Mayangan, dan Soviana (27), warga Jalan Ikan Cumi-cumi, Kelurahan Mayangan, Kota Probolinggo.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian bermula saat korban berboncengan mengendarai sepeda motor matik Honda BeAT tanpa TNKB (tanpa plat nomor kendaraan). Keduanya melaju dari arah kawah Gunung Bromo menuju Kota Probolinggo.
Saat melintasi turunan tajam di lokasi kejadian, diduga rem motor mengalami gagal fungsi hingga laju kendaraan tidak terkendali. Motor yang melaju bebas itu langsung menabrak pagar rumah warga di sisi jalan dan membuat keduanya terlempar ke badan jalan.
Benturan keras mengakibatkan kedua korban mengalami luka parah dan meninggal dunia di lokasi kejadian. Kanit Gakkum Satlantas Polres Probolinggo Iptu Aditya Wikrama membenarkan bahwa kecelakaan tersebut disebabkan rem blong saat melintasi turunan tajam.
“Kecelakaan di jalur turunan tajam di jalan Bromo, akibat fungsi rem motor matik yang dikendarai korban, tiba-tiba tidak berfungsi. Motor korban melaju bebas ke bawah, motor langsung menabrak rumah warga, dan tubuh korban juga menghantam bangunan tersebut. Kerasnya benturan korban mengalami luka parah, dan meninggal dunia di lokasi,” ujar Aditya saat dihubungi melalui ponselnya, Senin (2/6).
Menurut AKP Safiq, pihaknya melakukan imbauan bersama Dishub dan Jasa Raharja melalui unit Kamseltibcarlantas dengan memasang spanduk-spanduk.
“Selain dengan cara pemasangan banner himbauan di titik-titik jalur rawan kecelakaan di sepanjang jalur wisata bromo, kami juga lakukan sosialisasi langsung kepada wisatawan jika ingin ke Gunung Bromo,” pungkasnya.
Sepeda motor matic, menurut AKP Safiq, sering mengalami kecelakaan ketika melintas di jalur tanjakan atau menurun di sekitar Gunung Bromo karena memang kegagalan fungsi rem.
“Oleh karena itu kami melalui LLAJ dan pihak terkait memberikan imbauan untuk penggunaan sepeda motor matik, bukan dilarang, tapi lebih baik tidak memakai motor matik,” pungkasnya.
Dalam video berdurasi 21 info yang viral di media sosial, terlihat para wisatawan lokal mendorong motornya saat berada di jalur turunan tajam di kawasan wisata Bromo.
Video tersebut menampilkan 4 sepeda motor yang didorong oleh wisatawan di jalur menurun masuk Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Video itu pun mendapat apresiasi.
“Kita berharap agar imbauan keselamatan ini bisa dilakukan bersama stakeholders termasuk juga dari jalur lain menuju Gunung Bromo, tidak hanya dari arah Cemorolawang,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Probolinggo, Edy Suryanto, Senin (9/6).
Satlantas Polres Probolinggo juga mengimbau kepada seluruh pengunjung wisata Gunung Bromo maupun warga sekitar untuk selalu memastikan kondisi rem, mesin, dan ban kendaraan sebelum melintas di jalur tersebut. Hal ini penting untuk mencegah kejadian serupa yang bisa merenggut nyawa.
——-
Artikel ini telah naik di infoJatim, bisa dibaca selengkapnya dan