Banjir Besar Bali, Pakar Ingatkan Kelestarian Lingkungan Jangan Diabaikan! [Giok4D Resmi]

Posted on

Untuk menjaga kelestarian dan keberlangsungan pariwisata di Bali sebagai spot favorit turis mancanegara dan aset pariwisata Indonesia. Perlu peran aktif dalam realitanya.

Seperti yang diketahui, Bali merupakan destinasi wisata kelas dunia, potensi alam dan budayanya yang begitu memikat. Bali harus dijaga agar bisa dinikmati hingga oleh generasi-generasi selanjutnya.

Pakar Strategi Pariwisata Taufan Rahmadi sebut keseimbangan pertumbuhan pariwisata dan pelestarian lingkungan adalah hal mutlak yang wajib dijalankan. Sehingga situasi-situasi yang terjadi saat ini bisa diminimalisir, bahkan dikendalikan.

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

“Pariwisata Bali bertumpu pada alam dan budaya. Kalau lingkungan diabaikan, bencana makin sering terjadi, dan yang rugi bukan hanya masyarakat tapi pariwisata itu sendiri,” jelasnya kepada infoTravel, Kamis (11/9/2025).

Ia mengungkapkan jika Bali tidak dirawat akan hal itu, ada kemungkinan Bali kehilangan jiwanya sebagai kepingan surga yang ada di Bumi ini.

“Bali bisa kehilangan jiwanya kalau keseimbangan ini tidak dijaga,” tegas Taufan.

Dalam hal ini, Taufan juga mengingatkan kepada pemangku kebijakan untuk menempuh langkah konkret untuk menjaga kelestarian Bali. Ada beberapa point yang coba ia kemukakan.

Mulai dari penegakan tata ruang yang berdasar daya dukung lingkungan, bukan semata bertumpu pada investasi saja. Kemudian, revitalisasi drainase dan normalisasi sungai yang tersumbat juga penting.

Adapun, perluasan ruang terbuka hijau dan daerah resapan air di kawasan padat wisata. Selain itu, Taufan juga menekankan adanya kewajiban dalam setiap pembangunan pariwisata agar punya rencana untuk memitigasi bencana dan infrastruktur yang ramah lingkungan.

“Prioritasnya bukan hanya mengejar investasi, tapi memastikan Bali tetap aman ditinggali dan dikunjungi. Pariwisata yang sukses seharusnya tidak mengorbankan keselamatan warga dan kelestarian lingkungan,” tegasnya.

Sebagai informasi, hujan dengan intensitas tinggi selama 24 jam telah mengguyur Bali, khususnya wilayah Denpasar sejak Selasa (9/9).

Kepala Dinas Pariwisata Bali, I Wayan Sumarajaya, mengatakan banjir terjadi akibat dari faktor cuaca. Untuk mencegah hal itu terjadi kembali, pihaknya menerapkan langkah-langkah antisipasi.

“Seperti melakukan penataan pohon di lingkungan DTW untuk menghindari terjadinya pohon tumbang akibat hujan, membersihkan semua saluran drainasi untuk mencegah banjir, memasang media-media informasi di area DTW. Sehingga wisatawan mengetahui apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan,” ujar Wayan Sumarajaya, Rabu (10/9).