Menteri Lingkungan Hidup Cek Penyebab Banjir Bali, Kirim Tim Khusus

Posted on

Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq mengaku sudah mengirimkan tim khusus ke Bali untuk mendalami penyebab banjir besar yang melanda pulau Dewata.

“Jadi, dari indikasi awal, memang kejadian tersumbatnya drainase di Denpasar ini menjadi penyebab utama banjir dalam skala besar,” kata Menteri LH/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH), Hanif ditemui usai acara Pengukuhan Kader Gerakan Pilah Sampah di Ancol, Jakarta Utara, seperti dikutip Antara, Kamis (11/9/2025).

“Saya rasa itu legasi atau sampah-sampah terdahulu yang belum bisa ditangani,” tambah Hanif.

Langkah untuk menanggulangi isu sampah di Bali sudah masif dilakukan oleh pemerintah daerah. Namun, dia mengakui bahwa hal itu tidak mudah dilakukan, mengingat kesuksesan pengelolaan sampah tidak dapat langsung dilakukan dalam waktu singkat.

Hanif mengatakan tim khusus dari KLH/BPLH sudah dikirim ke Bali untuk mendalami dan mendapatkan faktor lingkungan hidup yang diduga menjadi pemicu banjir besar di Denpasar setelah mengalami curah hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir.

Selain isu sampah, Menteri Hanif mengatakan sudah memberikan masukan kepada Pemerintah Provinsi Bali dan kabupaten/kota terkait penataan lanskap. Terutama menyoroti kemampuan daya dukung dan daya tampung lingkungan di tengah masifnya pembangunan, karena pariwisata di wilayah itu.

Secara khusus, ada urgensi untuk mempertahankan keberadaan lereng dan sawah serta wilayah tampung air. Tidak boleh diubah menjadi hotel, kafe dan perumahan.

“Kami akan dalami apa-apa yang bisa, kemudian dimitigasi untuk langkah ke depannya,” jelas Hanif.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 120 titik banjir yang menerjang tujuh kabupaten/kota di Bali. Rinciannya, Denpasar sebanyak 81 titik banjir, Gianyar 14 titik, Badung 12 titik, Tabanan delapan titik. Kemudian, Karangasem dan Jembrana masing-masing empat titik dan Klungkung satu titik.

“Sementara itu, sejumlah warga mengungsi di beberapa titik pos pengungsian. BPBD Bali menginformasikan 562 warga mengungsi, dengan rincian 327 warga di Kabupaten Jembrana dan 235 warga di Kota Denpasar,” beber Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangan persnya, Kamis (11/9/2025).