Gelombang Panas Melanda India dan Pakistan, Suhu Mencapai Level Death Valley

Posted on

Traveler yang berlibur ke India dan Pakistan diminta mewaspadai suhu panas di sana. Nggak kira-kira, suhu mencapai tingkat di Death Valley, California, Amerika Serikat (AS).

Fenomena mengerikan yang berkepanjangan itu sampai disebut sebagai salah satu kondisi yang menguji batas kemampuan bertahan hidup warga. Keadaan itu juga menjadi tekanan yang sangat besar pada pasokan energi, tanaman, dan mata pencaharian.

Mengutip CNN, Senin (21/4/2025), gelombang panas musim panas itu datang lebih awal telah menjadi kenyataan yang menakutkan.

Kedua negara tersebut biasanya mengalami gelombang panas pada bulan-bulan musim panas, yakni Mei dan Juni. Namun musim gelombang panas tahun ini datang lebih cepat dari biasanya dan diprediksi akan berlangsung lebih lama.

Suhu udara naik ke tingkat yang berbahaya di kedua negara tersebut sejak pekan lalu.

Suhu maksimum di Balochistan, di barat daya Pakistan, dapat mencapai hingga 49 derajat Celcius. Ini seperti tinggal di Death Valley, yang suhu siang hari di musim panas sering mencapai 49 derajat Celcius.

Ayoub Khosa, yang tinggal di Kota Dera Murad Jamali, Balochistan, mengatakan bahwa gelombang panas telah tiba dengan intensitas yang membuat banyak orang lengah. Kondisi itu menciptakan tantangan yang sangat berat bagi warga.

“Salah satu masalah utama adalah pemadaman listrik yang terus menerus,” kata Khosa.

Ia juga mengatakan bahwa pemadaman listrik bisa berlangsung hingga 16 jam sehari.

“Hal ini telah meningkatkan dampak dari panasnya cuaca, sehingga semakin menyulitkan masyarakat untuk mengatasinya,” ujarnya.

Negara tetangga India juga telah mengalami panas ekstrem yang datang lebih awal dari biasanya.

Departemen metrologinya memperingatkan orang-orang di beberapa bagian negara ini untuk bersiap-siap menghadapi jumlah hari dengan gelombang panas di atas normal pada bulan April.

Suhu maksimum di ibu kota Delhi, sebuah kota berpenduduk lebih dari 16 juta jiwa, telah melampaui 40 derajat Celcius setidaknya tiga kali dalam bulan ini. Tingkat setinggi itu hingga 5 derajat di atas rata-rata musiman.

Panas yang menyengat juga dihadapi di beberapa negara bagian tetangga, termasuk Rajasthan di barat laut. Para buruh dan petani berjuang untuk mengatasinya dan laporan-laporan tentang penyakit mulai bermunculan.

Suhu maksimum yang tercatat di beberapa bagian dari Rajasthan mencapai 44 derajat Celcius.

Anita Soni, dari kelompok perempuan Thar Mahila Sansthan, mengatakan bahwa suhu panas ini jauh lebih buruk daripada tahun-tahun sebelumnya dan ia khawatir tentang bagaimana hal ini akan berdampak pada anak-anak dan perempuan di negara bagian ini.

Ketika para buruh atau petani keluar rumah, mereka langsung kekurangan air minum. Orang-orang sering merasa ingin muntah, jatuh sakit, atau pusing.

Para ahli mengatakan bahwa kenaikan suhu sedang menguji batas kemampuan manusia. Panas yang ekstrem telah menewaskan puluhan ribu orang di India dan Pakistan dalam beberapa dekade terakhir.

Para ahli iklim telah memperingatkan bahwa pada tahun 2050, India akan menjadi salah satu tempat pertama yang suhunya akan melewati batas kemampuan hidup.

Dalam kondisi gelombang panas, wanita hamil dan anak-anak mereka yang belum lahir sangat berisiko.

“Ada banyak kasus keguguran dan bayi lahir prematur,” kata Neha Mankani, seorang penasihat di Konfederasi Bidan Internasional di Karachi.