KBRI Buka Akses Doa Bersama untuk Mengenang Paus Fransiskus

Posted on

Sebagai bentuk penghormatan atas wafatnya Paus Fransiskus, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Tahta Suci Vatikan membuka akses bagi warga untuk mengadakan doa bersama.

KBRI menyampaikan duka mendalam atas wafatnya Paus Fransiskus pada usia 88 tahun. KBRI Tahta Suci mengatakan bahwa momen itu menjadi waktu refleksi atas warisan Paus sebagai pemimpin spiritual yang teguh memperjuangkan perdamaian, keadilan sosial, dan solidaritas umat manusia.

“Kita akan mengenang Paus Fransiskus sebagai seorang Paus perdamaian. Paus Fransiskus tidak kenal lelah menyerukan perdamaian dan menunjukkan kedekatannya dengan mereka yang menderita akibat salah satu bencana buatan manusia yang paling tidak adil: perang,” demikian keterangan pers KBRI Tahta Suci, Selasa (22/4/2024).

KBRI Tahta Suci mengatakan perdamaian adalah hal yang selalu dipanjatkan Paus Fransiskus saat berdoa. Paus Fransiskus menetapkan hari-hari puasa dan doa perdamaian untuk Suriah, Lebanon, Afghanistan, Sudan Selatan, Republik Demokratik Kongo, dan Tanah Suci, yang melibatkan umat beriman di seluruh dunia.

“Dalam pesannya yang terakhir sebelum memberikan berkat ‘Urbi et Orbi’, hari Minggu (20/4) masalah perdamaian ditekankan lagi. Paus menyerukan dan mendesak diupayakannya perdamaian di Timur Tengah (perang antara Israel dan Palestina), di Ukraina, Republik Demokrasi Kongo, Sudan Selatan, Kaukasus Selatan, Armenia, Azerbaijan, Sahael, dan Tanduk Afrika, juga Myanmar,” ujar dia.

“Kata Paus Fransiskus dalam pesan ‘Urbi et Orbi-nya’: ‘Saya mengimbau kepada semua orang yang memegang tanggung jawab politik di dunia kita untuk tidak menyerah pada logika ketakutan yang hanya akan menyebabkan isolasi dari orang lain, tetapi lebih baik menggunakan sumber daya yang tersedia untuk membantu yang membutuhkan, memerangi kelaparan, dan mendorong inisiatif yang mempromosikan pembangunan. Inilah ‘senjata’ perdamaian: senjata yang membangun masa depan, alih-alih menabur benih kematian’,” kata dia.

KBRI mengatakan Paus Fransiskus tak lelah mengingatkan dunia tentang persaudaraan dan keadilan sosial. Paus dengan penuh tekad, selalu mencari dialog dan perdamaian.

“Oleh karena, Paus Fransiskus selalu mengatakan semua manusia diciptakan dengan harkat dan martabat yang sama. Maka semua adalah saudara (Fratelli tulli). Satu saudara yang tinggal dan hidup di dunia yang sama yang harus dijaga dan dipelihara (Laodato Si),” tuturnya.

KBRI untuk Tahta Suci mengatakan jenazah Paus akan dimasukkan ke dalam peti mati pada Senin malam waktu Roma. Sementara basa berkabung berlangsung selama sembilan hari.

“Masa berkabung akan berlangsung selama sembilan hari. Dan, hari Senin malam, pukul 20.00 waktu Roma, jenazah Paus dimasukkan ke dalam peti mati,” kata dia.

***

Artikel ini sudah lebih dulu tayang di infoNews. Selengkapnya klik di