Vatikan mengumumkan bahwa makam Paus Fransiskus di Basilika Santa Maria Maggiore, Roma dibuka untuk publik mulai Minggu (27/4/2025) pagi waktu setempat. Itu sehari setelah prosesi pemakaman digelar di Alun-alun Santo Petrus, Vatikan.
Dikutip dari AFP, juru bicara Vatikan, Matteo Bruni, menyatakan kunjungan itu bisa dilakukan setelah seluruh rangkaian pemakaman selesai.
Pemakaman Paus Fransiskus kemarin diawali misa akbar yang dimulai pukul 10.00 waktu setempat. Sebanyak 224 kardinal, 750 pastor dan dihadiri uskup.
Vatikan menyebutkan ada sekitar 250 ribu orang menghadiri upacara pemakaman Paus Fransiskus di alun-alun Santo Petrus. Dari alun-alun itu jenazah Paus Fransiskus diantarkan ke Basilika Kepausan Santa Maria Maggiore di Roma untuk dimakamkan.
Setelah misa, peti jenazah akan dibawa keluar dari Basilika Santo Petrus dan diarak melewati jalan-jalan bersejarah Roma, seperti Piazza Venezia dan Colosseum, sebelum tiba di Basilika Santa Maria Maggiore.
Secara khusus warga miskin dan kelompok rentan bisa leluasa menyambut dan mengantar peti jenazah menuju tempat peristirahatan. Mereka menjadi saksi terakhir sebelum pemakaman dilakukan secara tertutup.
Upacara itu disiarkan ke seluruh dunia.
Mengikuti keinginan Paus Fransiskus semasa hidup, upacara dibuat lebih sederhana. Bahwa dia adalah pastor dan murid Kristus, bukan tokoh berkuasa duniawi. Beberapa elemen tradisi sengaja dikurangi demi kesederhanaan.
Sesuai wasiatnya, makam Paus Fransiskus akan dibuat sederhana, tanpa hiasan mewah, hanya bertuliskan satu kata: “Fransiskus”.
