Misteri Meriam Si Jagur di Kota Tua Jakarta yang Dipercaya Bisa Membuat Seseorang Subur

Posted on

Ada cerita menarik di salah satu benda yang dipajang di Kota Tua Jakarta. Konon, benda ini dulu digunakan untuk ritual supaya bisa hamil.

Traveler yang pernah ke Kota Tua pasti tahu dengan meriam Si Jagur ini. Ukurannya yang cukup besar, mencuri perhatian wisatawan yang berkunjung ke Kota Tua Jakarta.

Nah, ada cerita menarik nih tentang meriam Si Jagur, yang ternyata peninggalan Portugis yang dibawa oleh Belanda dari Melaka. Meriam ini dibuat tahun 1625 di Macau oleh pengrajin bernama Manuel Tavares Bocarro.

“Ini adalah mungkin senjata paling mutakhir di tahun tersebut atau di abad tersebut. Karena ini sebenarnya dibuat dari dari 16 canon-canon kecil atau meriam-meriam kecil yang dilebur menjadi satu. Setelah itu meriam ini dipindahkan ke Melaka, karena saat itu Melaka lebih berkembang dibandingkan Makau,” kata Arif, salah satu tenaga ahli di kawasan UPK Kota Tua di bawah Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta, yang juga berperan sebagai tur guide di Kota Tua, Selasa (22/4/2025).

Mengapa meriam ini bisa sampai di Jakarta atau Batavia? Arif menjelaskan bahwa saat Belanda itu melakukan perang ke Melaka melawan Portugis, yang di mana Belanda dibantu Kesultanan Johor. Belanda menang dan membawa meriam ini sebagai tropi kemenangan.

Meriam ini dulunya juga sempat digunakan di Batavia sebagai senjata. Namun, seiring berjalannya waktu dan kemajuan teknologi, meriam akhirnya tak lagi dipakai.

“Nah, karena kelamaan-kelamaan setiap setiap abad itu senjata dan teknologinya banyak berubah, canon ini akhirnya enggak terlalu terpakai dan mereka menaruhnya sembarangan,” kata Arif.

Meriam yang tergeletak begitu saja akhirnya digunakan pribumi untuk ritual. Timbullah kepercayaan bahwa meriam ini bisa membuat seseorang menjadi subur.

Adapun yang menarik dari meriam ini adalah simbol jempol kejepit. Jika di Indonesia itu simbol ini mengarah ke mesum, bagi penciptanya simbol ini artinya keberuntungan.

“Mereka percaya bagi seseorang yang ingin mempunyai anak dapat melakukan ritual dengan cara menaiki atau menyentuh simbol jempol ke jepit,” kata Arief sembari memperlihatkan sebuah foto seorang pria yang melakukan ritual dengan meriam.

Bila diperhatikan dari foto, pria ini mengusap simbol jempol kejepit. Dan di sekitarnya ada seperti sesajen.

Meriam pun posisinya terletak sedikit di atas tanah. Berbeda dengan posisinya yang sekarang dibuatkan tempat khusus.

“Dulu posisi meriam itu berada di bawah, tak seperti sekarang yang kita lihat ini. Dan juga ritualnya bukan di kawasan Kota Tua, namun di sekitaran Batavia,” ujar Arif.

Cerita menarik lainnya bisa juga nih traveler dengar bila mengikuti walking tour gratis di Kota Tua. Cerita tentang meriam ini bisa kamu dengar bila memilih rute Oud Batavia en Omstreken.

Terdapat 4 rute yang bisa traveler pilih terkait tur gratis ini. Diantaranya Oud Batavia en Omstreken, The Secret of Chinatown and culinery, Journey to the Canal & City Wall dan Explore Arabian Village of Pekojan.

Untuk bisa mengikuti tur gratis ini, traveler cukup mengisi formulir pendaftaran melalui tautan yang dibagikan dalam akun Instagram. Traveler disarankan untuk mendaftar untuk menghindari overload saat ramai, terutama saat weekend.