Pengelola wisata Baturraden di Jawa Tengah curhat kehilangan potensi cuan yang berasal dari wisatawan Jawa Barat saat liburan natal dan tahun baru (Nataru).
Tercatat dalam sepekan, kunjungan wisatawan di Lokawisata Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah mencapai sekitar 11 ribu. Menurut Koordinator Lokawisata Baturraden, Agus Riyanto, mengatakan angka itu berasal kunjungan dari Senin pekan lalu hingga Minggu (28/12) siang.
“Ini Alhamdulillah satu minggu kisaran angka 11.000 pengunjung. Masih kemungkinan bertambah sampai sore nanti. Kalau hari ini kisaran di angka 2.000-an karena cuaca mendukung, cerah,” kata Agus kepada wartawan saat ditemui di Baturraden, Minggu (28/12/2025).
Agus mengungkapkan, kondisi cuaca sangat mempengaruhi jumlah kunjungan. Pada beberapa hari terakhir hujan turun lebih awal sehingga membuat wisatawan enggan berlama-lama di lokasi.
“Dari kemarin sedih karena hujan terus. Jam 11.00 WIB atau 12.00 WIB sudah turun hujan. Jumat kemarin sampai 2.000 lebih karena cerah dari pagi sampai sore, Sabtu hujan juga jadi kita hanya dapat sekitar 1.800 pengunjung,” jelasnya.
Ia pun mengimbau wisatawan untuk datang lebih pagi agar dapat menikmati seluruh wahana yang tersedia di kawasan seluas 16 hektare tersebut.
“Harapannya wisatawan datang lebih awal, dari pagi sebelum jam 11 atau 12. Karena kalau dituruti, satu hari itu masih kurang untuk menikmati semua wahana di sini. Jangan khawatir soal kuliner, di sini sudah bermacam-macam dan harganya terjangkau,” ujarnya.
Meski dalam sepekan ini angka kunjungan terbilang cukup baik, Agus mengakui secara umum jumlah wisatawan Lokawisata Baturraden tahun ini mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.
“Kunjungan agak menurun tahun ini. Salah satunya karena kebijakan larangan study tour dari Jawa Barat. Padahal pasar kami selama ini memang dari sana, seperti Indramayu, Cirebon, Ciamis dan daerah lain,” ungkap Agus.
Menurutnya, kebijakan tersebut mulai berdampak sejak Februari 2025 dan membuat Lokawisata Baturraden kehilangan sekitar 30 hingga 40 persen pasar dari Jawa Barat.
Selain itu, banyaknya objek wisata baru di kawasan Baturraden juga membuat kunjungan ke Lokawisata terpecah.
“Sekarang di kawasan Baturraden ada 38 obyek wisata, baik besar maupun kecil. Jadi ini bukan penurunan kawasan Baturraden, tapi kunjungannya terpecah. Lokawisata sekarang bukan jadi tujuan utama lagi karena banyak pilihan,” jelasnya.
Secara keseluruhan, jumlah kunjungan wisatawan ke kawasan Baturraden saat ini berada di kisaran 20 ribuan orang, dari sebelumnya yang bisa mencapai 30 ribu pengunjung.
Terkait harga tiket, Agus memastikan tarif masuk masih terjangkau. Pengunjung cukup membayar Rp 25 ribu untuk usia 3 tahun ke atas dan sudah bisa menikmati lima wahana secara gratis.
“Dengan tiket Rp 25.000 sudah bisa menikmati kolam renang, waterboom, kolam air hangat, sepeda air, dan taman Sendang Mulia. Dulu itu semua berbayar, sekarang sudah free,” terangnya.
Sementara itu, wisatawan asal Banjarnegara, Sumarni (47) mengatakan ia sengaja datang bersama keluarga untuk nostalgia sambil berwisata. Ia mengaku sudah lama tidak berkunjung ke Baturraden.
“Sudah lama sekali tidak ke sini. Kayanya terakhir itu sekitar 10 tahun lalu. Jadi mengenang momen dahulu. Waktu kecil juga lumayan sering plesiran ke sini, terus sekolah juga study tournya ke sini. Itung-itung nostalgia sambil bawa anak,” pungkasnya.
——–
Artikel ini telah naik di
